Kala rindu tak bertemu. kala suka tak berkata. kala cinta tak bersua. kemana ku mengadu? sedang hati bersama selalu. rinduku. Ingin kuhempas jiwa pilu memendam rindu. Hilang sudah derita menyiksa. Lenyap sudah resah gelisah. Aku ingin bebas!!!
Sia-sia sudah karena tak pernah lepas. Jiwa terikat kuat cinta buta hingga tiada daya. jiwa raga punah. Mengapa kau datang lalu pergi? Mengapa kau sapa lalu tiada? Mengapa... mengapa... dan mengapa. Aku tak tahu jawabnya.
Kepada siapa ku mengadu kala hati pedih teriris kisah sedih. Kepada-Mu, wahai Sang Raja Diraja Penguasa Semesta. Sedang aku tak pernah bertemu-Mu. Aku malu. Ini bukanlah mahaderita dari samudera duka. Mega kelam naungi jiwa hingga buta tiada melihat dan merasa. Hampa.
Kepada siapa ku mengadu?
Senin, 01 September 2008
jejak gundah
Kemarin dia datang meninggalkan jejak menyesakkan. Beberapa baris pesan singkat yang membuatku gundah. Aku memang masih berharap dia akan datang padaku, karena aku masih menyayanginya. Keraguanku muncul karena pesannya itu yang tak kuiinginkan. Harapan besarku dia akan mengirimkan pesan bahwa dia sangat sayang aku dan mau kembali padaku.
Pesan pendek yang muncul di ponselku menghidupkan kembali kenangan lama bersama dia. Aku tidak pernah habis pikir, padahal telah kutulis semua isi hatiku dan kusebar dimana-mana bahwa aku sangat menyayangi dan mencintai di. Aku sangat berharap dia kembali padaku. Namun tiada kata kunjung tiba darinya hanya pesan singkat kuterima, itu pun membuat gundah gulana.
Wahai sang pujaan hati katakanlah bahwa kau masih sayang dan cinta. Sudah lama kurindu kehadiranmu. Masa lalu biarlah jadi sebuah pelajaran bagi kita selanjutnya kita dapat memperbaiki lagi. Aku pun mulai belajar mengenalimu. Doaku hanya buatmu karena dalam hatiku hanya ada kamu. Aku sayang kamu.
Angin dingin menyelimuti tubuh, hatiku dingin karena tak terbalas rindu.
Pesan pendek yang muncul di ponselku menghidupkan kembali kenangan lama bersama dia. Aku tidak pernah habis pikir, padahal telah kutulis semua isi hatiku dan kusebar dimana-mana bahwa aku sangat menyayangi dan mencintai di. Aku sangat berharap dia kembali padaku. Namun tiada kata kunjung tiba darinya hanya pesan singkat kuterima, itu pun membuat gundah gulana.
Wahai sang pujaan hati katakanlah bahwa kau masih sayang dan cinta. Sudah lama kurindu kehadiranmu. Masa lalu biarlah jadi sebuah pelajaran bagi kita selanjutnya kita dapat memperbaiki lagi. Aku pun mulai belajar mengenalimu. Doaku hanya buatmu karena dalam hatiku hanya ada kamu. Aku sayang kamu.
Angin dingin menyelimuti tubuh, hatiku dingin karena tak terbalas rindu.
Langganan:
Postingan (Atom)